Pemerintah Israel menegaskan, Sabtu (7/1), akan membalas hacker yang telah membobol kartu kredit warganya. Pemerintah zionis itu juga mengatakan, pencurian data warga Israel sama dengan terorisme dan akan diperlakukan sebagaimana teroris.
Pencurian data dari sejumlah situs komersial Israel itu dinilai sebagai salah satu serangan terburuk. Meskipun kerugian finansial yang ditanggung Israel tidak terlalu besar, pemerintah khawatir data-data yang diambil akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh negara zionis tersebut.
"Israel memiliki kemampuan aktif untuk menyerang siapa saja yang berusaha mencelakainya. Tak ada agen atau hacker yang kebal dari serangan balasan itu," kata Deputi Menlu Israel Denny Ayalon.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang hacker yang menyebut dirinya "0xOmar" membobol ribuan kartu kredit warga Israel. Sebagiannya telah dipublikasikan melalui sebuah website. Meskipun menurut perusahaan kartu kredit Israel hanya 400 diantaranya yang otentik, serangan itu telah menggemparkan Israel dan membuat panik warganya.
Belakangan Israel mengklaim telah mengetahui identitas hacker tersebut sebagai pemuda 19 tahun yang berdomisili di Meksiko. Namun, "0xOmar" mengumumkan bahwa ia tinggal di Riyadh. Ia juga menyatakan tidak mungkin Israel menemukan dirinya serta mengancam akan menarget kontraktor militer dan sistem SCADA Israel untuk serangan berikutnya. [IK/Hdy/bsb]
Pencurian data dari sejumlah situs komersial Israel itu dinilai sebagai salah satu serangan terburuk. Meskipun kerugian finansial yang ditanggung Israel tidak terlalu besar, pemerintah khawatir data-data yang diambil akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh negara zionis tersebut.
"Israel memiliki kemampuan aktif untuk menyerang siapa saja yang berusaha mencelakainya. Tak ada agen atau hacker yang kebal dari serangan balasan itu," kata Deputi Menlu Israel Denny Ayalon.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang hacker yang menyebut dirinya "0xOmar" membobol ribuan kartu kredit warga Israel. Sebagiannya telah dipublikasikan melalui sebuah website. Meskipun menurut perusahaan kartu kredit Israel hanya 400 diantaranya yang otentik, serangan itu telah menggemparkan Israel dan membuat panik warganya.
Belakangan Israel mengklaim telah mengetahui identitas hacker tersebut sebagai pemuda 19 tahun yang berdomisili di Meksiko. Namun, "0xOmar" mengumumkan bahwa ia tinggal di Riyadh. Ia juga menyatakan tidak mungkin Israel menemukan dirinya serta mengancam akan menarget kontraktor militer dan sistem SCADA Israel untuk serangan berikutnya. [IK/Hdy/bsb]
0 comments:
Post a Comment