Dua orang pengendara motor mendekati mobil Mustafa Ahmadi Roshan, pakar Nuklir Iran, lalu menempelkan bom magnetik ke mobil itu. Sesaat kemudian bom meledak dan menewaskan Roshan serta melukai dua orang lainnya, Rabu (11/1). Ledakan itu terjadi di Jalan Gol Nabi, dekat Ketabi Square yang berlokasi di utara Teheran, media setempat melaporkan.
Mustafa Ahmadi Roshan (32 tahun) adalah seorang ahli kimia dan wakil kepala situs pengayaan uranium Natanz bagian komersial di Iran tengah, kata kantor berita resmi Iran, IRNA.
Serangan bom yang menimpa Roshan memiliki kemiripan yang kuat dengan pembunuhan ilmuwan sebelumnya yang bekerja pada program nuklir Iran. Kemiripan modus itu memperkuat klaim otoritas Iran tentang adanya operasi rahasia yang dilakukan oleh negara-negara Barat dan sekutunya yang mencoba melumpuhkan nuklir negara itu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengutuk pembunuhan Roshan. Ia juga menyerukan alternatif solusi damai untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.
"Kami mengutuk pembunuhan warga sipil dan kami menginginkan adanya sebuah solusi melalui negosiasi terkait program nuklir Iran," kata kementerian dalam pernyataan tertulisnya. [IK/EM/Rpb]
Mustafa Ahmadi Roshan (32 tahun) adalah seorang ahli kimia dan wakil kepala situs pengayaan uranium Natanz bagian komersial di Iran tengah, kata kantor berita resmi Iran, IRNA.
Serangan bom yang menimpa Roshan memiliki kemiripan yang kuat dengan pembunuhan ilmuwan sebelumnya yang bekerja pada program nuklir Iran. Kemiripan modus itu memperkuat klaim otoritas Iran tentang adanya operasi rahasia yang dilakukan oleh negara-negara Barat dan sekutunya yang mencoba melumpuhkan nuklir negara itu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris mengutuk pembunuhan Roshan. Ia juga menyerukan alternatif solusi damai untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran.
"Kami mengutuk pembunuhan warga sipil dan kami menginginkan adanya sebuah solusi melalui negosiasi terkait program nuklir Iran," kata kementerian dalam pernyataan tertulisnya. [IK/EM/Rpb]
0 comments:
Post a Comment