Setelah ditunggu-tunggu sikap tegasnya, akhirnya SBY muncul dalam aksi damai masyarakat Surabaya mengutuk pembantaian rakyat Mesir oleh militer. SBY hadir bersama 100 kepala negara dari seluruh dunia untuk bersama-sama menghentikan kudeta berdarah di negeri piramida tersebut.
Teatrikal tersebut adalah bagian dari rangkaian aksi damai mengutuk pembataian rakyat mesir oleh militer. Aksi yang digelar SSE (Surabaya Solidarity for Egypt) di depan gedung DPRD Surabaya ini diikuti oleh ribuan warga Surabaya. Bersama aksi ini juga dilakukan aksi serupa serempak di seluruh Indonesia dan diikuti oleh jutaan rakyat Indonesia, Jum'at (16/8).
Menurut koordinator aksi, Fahmi, aksi ini adalah bentuk solidaritas rakyat surabaya kepada rakyat Mesir. "Pembunuhan 6000 jiwa rakyat dan melukai lebih dari 10.000 orang adalah kejahatan menurut norma apapun. Ini adalah bencana kemanusiaan, kami sampaikan bahwa Mesir tidak sendiri,kami mencintainya seperti kami mencintai negeri ini", tambahnya.
Seperti yang dilansir oleh Al Jazera TV sejak tanggal 3 Juli 2013, negara Mesir telah ditimpa pilu yang sangat menyayat hati ketika presiden Muhammad Mursi digulingkan dari kepemimpinanya yang sah secara konstitusional. Kudeta militer Mesir yang dipanglimai Jenderal Abdul Fattah As - Sisi ini kemudian mengganti undang - undang yang diamandemen dan pemerintahan yang telah berjalan setahun. Demokrasi akhirnya dimatikan oleh penyerangan brutal serta diikuti penahanan Mursi.
Dalam salah satu pernyataan sikapnya, Surabaya Solidarity for Egypt menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk lebih tegas menyikapi tragedi kemanusian yang diakibatkan oleh kudeta berdarah militer Mesir. Keprihatinan tidaklah cukup, SBY seharusnya lebih aktif menggalang dukungan negara negara sahabat untuk mengutuk kudeta berdarah ini dan menyelamatkan rakyat mesir dari pembantaian lebih lanjut. Aksi damai ini adalah gabungan berbagai elemen masyarakat, FSLDK, KAMMI, JPMI, ILE,IKADI dan sebagainya. Tokoh akademis hubungan internasional DR Muttaqien, BEM SI Jatim Himas El Hakim, sastrawan Jatim Sinta Yudisia, sosial masyarakat, dan Ustadz Adnan ulama Jatim nampak hadir serta melakukan orasi. Kami mengingatkan sekali lagi, bahwa rakyat Mesir tidak sendirian. Rakyat Mesir tak sendiri. [Hanif-AM]
Teatrikal tersebut adalah bagian dari rangkaian aksi damai mengutuk pembataian rakyat mesir oleh militer. Aksi yang digelar SSE (Surabaya Solidarity for Egypt) di depan gedung DPRD Surabaya ini diikuti oleh ribuan warga Surabaya. Bersama aksi ini juga dilakukan aksi serupa serempak di seluruh Indonesia dan diikuti oleh jutaan rakyat Indonesia, Jum'at (16/8).
Menurut koordinator aksi, Fahmi, aksi ini adalah bentuk solidaritas rakyat surabaya kepada rakyat Mesir. "Pembunuhan 6000 jiwa rakyat dan melukai lebih dari 10.000 orang adalah kejahatan menurut norma apapun. Ini adalah bencana kemanusiaan, kami sampaikan bahwa Mesir tidak sendiri,kami mencintainya seperti kami mencintai negeri ini", tambahnya.
Seperti yang dilansir oleh Al Jazera TV sejak tanggal 3 Juli 2013, negara Mesir telah ditimpa pilu yang sangat menyayat hati ketika presiden Muhammad Mursi digulingkan dari kepemimpinanya yang sah secara konstitusional. Kudeta militer Mesir yang dipanglimai Jenderal Abdul Fattah As - Sisi ini kemudian mengganti undang - undang yang diamandemen dan pemerintahan yang telah berjalan setahun. Demokrasi akhirnya dimatikan oleh penyerangan brutal serta diikuti penahanan Mursi.
Warga Surabaya: Adili As Sisi |
Dalam salah satu pernyataan sikapnya, Surabaya Solidarity for Egypt menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk lebih tegas menyikapi tragedi kemanusian yang diakibatkan oleh kudeta berdarah militer Mesir. Keprihatinan tidaklah cukup, SBY seharusnya lebih aktif menggalang dukungan negara negara sahabat untuk mengutuk kudeta berdarah ini dan menyelamatkan rakyat mesir dari pembantaian lebih lanjut. Aksi damai ini adalah gabungan berbagai elemen masyarakat, FSLDK, KAMMI, JPMI, ILE,IKADI dan sebagainya. Tokoh akademis hubungan internasional DR Muttaqien, BEM SI Jatim Himas El Hakim, sastrawan Jatim Sinta Yudisia, sosial masyarakat, dan Ustadz Adnan ulama Jatim nampak hadir serta melakukan orasi. Kami mengingatkan sekali lagi, bahwa rakyat Mesir tidak sendirian. Rakyat Mesir tak sendiri. [Hanif-AM]
0 comments:
Post a Comment