Pembantaian yang dilakukan militer Mesir dan menewaskan ribuan demonstran Muslim dalam beberapa jam saja terus menuai kecaman dari para ulama. Ulama ahli hadits Arab Saudi, Allamah Syaikh Abdullah al-Sa’ad, menegaskan bahwa semua yang terlibat dalam kejahatan membantai para pengunjuk rasa di Rabiah Adawiyah dan An Nahdlah termasuk orang yang mendapat ancaman Allah karena membunuh orang yang tidak bersalah.
"Kami sangat bersedih atas apa yang menimpa saudara-saudara kami di Mesir, di mana mereka dibantai hingga titik genosida. Kami melihat sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Yahudi. Dan bahkan atheis bathiniyah seperti Bashar Asad yang membunuh membabi-buta dalam beberapa jam. Sedangkan korban mereka adalah wanita, anak-anak dan orang tua” kata Syaikh Sa'ad dalam sebuah pernyataannya.
Syaikh Sa’ad juga menyerukan kepada para ulama khususnya di Mesir untuk memberikan dukungan dan membantu saudara-saudara mereka yang dizalimi oleh musuh-musuh Islam.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam upayanya membubarkan paksa demonstrasi di Rabiah Adawiyah, militer membantai demonstran dengan tembakan gas air mata dan peluru tajam, menempatkan sejumlah snipper (penembak jitu) di atas gedung untuk menembaki demonstran, hingga menggunakan panser dan helikopter. Selain membantai demonstran di Rabiah Adawiyah, militer juga membubarkan paksa demonstrasi di Maidan Nahdlah dan membakar hidup-hidup demonstran yang bertahan di sana.
TV Al-Ahrar melaporkan, Rabu (14/8) malam, korban tewas (syahid, insya Allah) telah mencapai 2.200 orang, dan lebih dari 10.000 orang luka-luka. Sedangkan SinaiMesir melaporkan bahwa jumlah Muslim yang tewas di seluruh Mesir sudah mencapai angka 6.000 orang. [IK/VI/Isp/bsb]
"Kami sangat bersedih atas apa yang menimpa saudara-saudara kami di Mesir, di mana mereka dibantai hingga titik genosida. Kami melihat sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh Yahudi. Dan bahkan atheis bathiniyah seperti Bashar Asad yang membunuh membabi-buta dalam beberapa jam. Sedangkan korban mereka adalah wanita, anak-anak dan orang tua” kata Syaikh Sa'ad dalam sebuah pernyataannya.
Syaikh Sa’ad juga menyerukan kepada para ulama khususnya di Mesir untuk memberikan dukungan dan membantu saudara-saudara mereka yang dizalimi oleh musuh-musuh Islam.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam upayanya membubarkan paksa demonstrasi di Rabiah Adawiyah, militer membantai demonstran dengan tembakan gas air mata dan peluru tajam, menempatkan sejumlah snipper (penembak jitu) di atas gedung untuk menembaki demonstran, hingga menggunakan panser dan helikopter. Selain membantai demonstran di Rabiah Adawiyah, militer juga membubarkan paksa demonstrasi di Maidan Nahdlah dan membakar hidup-hidup demonstran yang bertahan di sana.
TV Al-Ahrar melaporkan, Rabu (14/8) malam, korban tewas (syahid, insya Allah) telah mencapai 2.200 orang, dan lebih dari 10.000 orang luka-luka. Sedangkan SinaiMesir melaporkan bahwa jumlah Muslim yang tewas di seluruh Mesir sudah mencapai angka 6.000 orang. [IK/VI/Isp/bsb]
0 comments:
Post a Comment