Abdul Halim, pria Palestina yang baru saja memiliki bayi, ditangkap oleh badan intelijen otoritas di Ramallah, Rabu (22/1). Gara-garanya sederhana, ia telah memberikan nama "Muhammad Mursi" untuk bayinya.
Kepada Infopalestina, pihak keluarga mengatakan bahwa pihak badan intelijen telah menangkap dan menolak membebaskan Abdul Halim. Istrinya, Ummu Umar menegaskan, suaminya mengalami masalah kesehatan cukup berat akibat penangkapan berkali-kali di penjara zionis selama lebih dari tujuh tahun. Ia juga dipanggil dan ditangkap berkali-kali oleh badan keamanan Otoritas Palestina pimpinan Abbas setelah ia dibebaskan pada Maret tahun lalu.
“Bukankah hak anak-anak saya untuk hidup memiliki orang tua seperti anak-anak lain di dunia ini,” kata Ummu Umar.
Orang tua Abdul Halim menambahkan, akibat penahanan (sebelumnya, red) itu, Abdul Halim menderita iritasi dan syndrom usus yang akut.
Abdul Halim Ghannam merupakan warga kam pengungsi Jalzun di Ramallah. Ia menikah dan memiliki tiga orang anak. Anak terakhir terlahir kurang dari sebulan lalu. Israel pernah menangkap dan menahannnya berkali-kali sampai total masa tahanan mencapai 7 tahun. Maret tahun lalu ia dibebaskan setelah 32 bulan dalam tahanan administratif.
Pihak Otoritas Palestina di Ramallah selama ini berpihak kepada kudeta militer di Mesir terhadap presiden Muhammad Mursi. Beberapa bulan lalu, mereka mengejar seorang penjual parfum di Tulkarm yang juga karena memberi nama parfumnya dengan nama “Mursi”. [AM/infopalestina/bersamdakwah]
Kepada Infopalestina, pihak keluarga mengatakan bahwa pihak badan intelijen telah menangkap dan menolak membebaskan Abdul Halim. Istrinya, Ummu Umar menegaskan, suaminya mengalami masalah kesehatan cukup berat akibat penangkapan berkali-kali di penjara zionis selama lebih dari tujuh tahun. Ia juga dipanggil dan ditangkap berkali-kali oleh badan keamanan Otoritas Palestina pimpinan Abbas setelah ia dibebaskan pada Maret tahun lalu.
“Bukankah hak anak-anak saya untuk hidup memiliki orang tua seperti anak-anak lain di dunia ini,” kata Ummu Umar.
Orang tua Abdul Halim menambahkan, akibat penahanan (sebelumnya, red) itu, Abdul Halim menderita iritasi dan syndrom usus yang akut.
Abdul Halim Ghannam merupakan warga kam pengungsi Jalzun di Ramallah. Ia menikah dan memiliki tiga orang anak. Anak terakhir terlahir kurang dari sebulan lalu. Israel pernah menangkap dan menahannnya berkali-kali sampai total masa tahanan mencapai 7 tahun. Maret tahun lalu ia dibebaskan setelah 32 bulan dalam tahanan administratif.
Pihak Otoritas Palestina di Ramallah selama ini berpihak kepada kudeta militer di Mesir terhadap presiden Muhammad Mursi. Beberapa bulan lalu, mereka mengejar seorang penjual parfum di Tulkarm yang juga karena memberi nama parfumnya dengan nama “Mursi”. [AM/infopalestina/bersamdakwah]
0 comments:
Post a Comment