Setelah menuai kecaman dari banyak kalangan, akhirnya Uskup Agung Jerman menyatakan penyesalannya telah mengeluarkan pernyataan yang menghina umat Islam.
“Sebenarnya saya tidak pernah berniat menghina orang-orang dari agama lain, mungkin pilihan kata-kata saya telah salah," kata Uskup Agung Katolik Kardinal Joachim Meisner seperti dikutip onislam, Kamis (30/1).
"Saya telah berulang kali menyatakan bahwa dalam banyak kesempatan, keluarga Muslim menjadi teladan bagi masyarakat kita," tambahnya.
Kontroversi berawal pada Jum’at (24/1) lalu, ketika Meisner mengeluarkan pernyataan yang secara tersirat mengemukakan nilai umat Islam lebih rendah dibandingkan dengan umat Katolik.
“Saya selalu mengatakan, salah satu keluarga kalian (umat Katolik) bakal menggantikan tiga keluarga Muslim,” kata sang Meisner ketika berbicara di depan anggota kelompok Katolik konservatif Neocatechumenal Way, Jum’at (24/1).
Pernyataannya itu kemudian diprotes oleh komunitas Muslim Jerman. Mereka menilai ucapan Kardinal tersebut dapat memicu ketegangan hubungan antar umat beragama di negeri itu.
Selain komunitas Muslim, sejumlah politisi Jerman juga mengecam pernyataan Meisner.
"Peringkat nilai relatif dari keluarga dan anak-anak dari aspek etnis atau afiliasi agama tidak hanya melanggar konstitusi kita, juga melanggar ajaran Kristen," kata Sylvia Loehrmann, Menteri Pendidikan negara bagian North Rhine-Westphalia. [IK/bersamadakwah]
“Sebenarnya saya tidak pernah berniat menghina orang-orang dari agama lain, mungkin pilihan kata-kata saya telah salah," kata Uskup Agung Katolik Kardinal Joachim Meisner seperti dikutip onislam, Kamis (30/1).
"Saya telah berulang kali menyatakan bahwa dalam banyak kesempatan, keluarga Muslim menjadi teladan bagi masyarakat kita," tambahnya.
Kontroversi berawal pada Jum’at (24/1) lalu, ketika Meisner mengeluarkan pernyataan yang secara tersirat mengemukakan nilai umat Islam lebih rendah dibandingkan dengan umat Katolik.
“Saya selalu mengatakan, salah satu keluarga kalian (umat Katolik) bakal menggantikan tiga keluarga Muslim,” kata sang Meisner ketika berbicara di depan anggota kelompok Katolik konservatif Neocatechumenal Way, Jum’at (24/1).
Pernyataannya itu kemudian diprotes oleh komunitas Muslim Jerman. Mereka menilai ucapan Kardinal tersebut dapat memicu ketegangan hubungan antar umat beragama di negeri itu.
Selain komunitas Muslim, sejumlah politisi Jerman juga mengecam pernyataan Meisner.
"Peringkat nilai relatif dari keluarga dan anak-anak dari aspek etnis atau afiliasi agama tidak hanya melanggar konstitusi kita, juga melanggar ajaran Kristen," kata Sylvia Loehrmann, Menteri Pendidikan negara bagian North Rhine-Westphalia. [IK/bersamadakwah]
0 comments:
Post a Comment