Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Dua Dekade, Warga Bosnia Masih "Dihantui" Pembantaian Terburuk Sepanjang Sejarah

Written By mimin on Thursday, February 6, 2014 | 6:50 AM

Ziarah Bosnia (foto WorldBulletin)
Warga Bosnia, Rabu (5/2), berkumpul untuk memperingati 20 tahun pembantaian Markale yang menewaskan 68 orang dan melukai 144 lainnya pada tanggal 5 Februari 1994, lansir Worldbulletin.net.

Zeljko Komsic, Kepala Kepresidenan Bosnia dan Herzegovina, menyatakan bahwa Serbia masih menyangkal tanggung jawab atas pembantaian itu.

Komsic mengatakan bahwa warga sipil tak berdosa tewas dan “kita tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi” di Markale .

Amela Omanovich, yang kehilangan ibunya dalam pembantaian itu, mengatakan bahwa dia menceritakan peristiwa itu kepada anak-anaknya setiap hari.

"Saya masih ingat setiap menit (dari peristiwa itu),” kata Amela, “Jeritan dan air mata rakyat. Masih jelas dalam memoriku, mortir berjatuhan di tengah-tengah warga sipil," tambahnya .

Sead Durmo, yang kehilangan saudaranya di pasar Markale, mengatakan: "Saya tahu titik di mana adik saya dibunuh."

"Saya mencoba untuk tidak datang ke sini tetapi saya harus datang karena saya tinggal dekat dengan pasar. Anak laki-lakinya berusia 34 tahun sekarang, masih menganggur. Tak ada yang peduli tentang korban perang."

Setelah serangan yang menewaskan 68 orang dan melukai 144 lainnya pada bulan Februari 1994 , pembantaian lain terjadi, menewaskan 43 orang dan melukai 75 pada tahun 1995 .

Setelah serangan kedua, NATO memulai serangan udara terhadap pasukan Serbia yang akhirnya akan mengarah pada akhir perang di Bosnia dan Herzegovina.

Stanislav Galic, mantan komandan Korps Tentara Republika Srpska wilayah Sarajevo - Romanija, dinyatakan bersalah melakukan kejahatan kemanusiaan dan dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Pidana Internasional Den Haag untuk bekas Yugoslavia (ICTY) atas tindakannya selama pengepungan Sarajevo.

Dragomir Milosevic, mantan komandan Serbia Bosnia, juga dihukum karena kejahatan perang dan dijatuhi hukuman 29 tahun penjara.

ICTY mengatakan dalam putusannya bahwa pembantaian Markale adalah salah satu tindakan yang paling mengerikan yang dilakukan selama pengepungan. [IK/WorldBulletin/BersamaDakwah]

0 comments:

Post a Comment