Mesir mengakhiri pemilu parlemen tahap ketiga, Rabu (4/1) malam. Pusat data Ikhwanul Muslimin melaporkan, Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) kembali meraih kemenangan mayoritas, seperti dikutip Al-Jazeera.
Pemilu tahap ketiga ini meliputi sembilan provinsi yang tersisa, yaitu Daqhiliyah, Gharibiyah, Marsa Matrouh, Sinai Utara, Sinai Selatan, Qalyubiah, New Valley, Minya dan Qena.
Kemenangan FJP yang tak lain adalah Ikhwanul Muslimin di tahap pertama dan kedua telah menimbulkan keprihatinan di Barat tentang masa depan hubungan Kairo dengan Washington serta masa depan perdamaian dengan Israel. Keprihatinan itu diperkuat karena partai Salafi An-Nur berada di posisi kedua dalam pemilihan sejauh ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pemilu putaran pertama FJP meraih 36,6 persen suara. Disusul Partai An-Nur di urutan kedua dengan 24,4 persen suara. Pada pemilu parlemen tahap kedua, FJP memimpin dengan perolehan suara sebanyak 4.058.498. Diikuti di tempat kedua oleh Partai An-Nur dengan jumlah suara 3.216.430. Sementara di kalangan partai sekuler, yang berhasil mendulang suara lebih dari satu juta hanya Partai Wafd dengan 1.077.244 suara.
Pernyataan mengejutkan datang dari pentolan partai berkubu sosialis yang tak laku, Abdul Rahman Khair. Khair memprediksi kemungkinan terjadinya kudeta militer jika partai Islam itu nanti membentuk pemerintah. Selain itu, menurut Khair, kemenangan partai Islam juga tidak disukai negara-negara Barat dan kaum sekularis yang didukung Amerika dan kepentingan Zionis-Israel. [IK/Jzr/bsb]
Pemilu tahap ketiga ini meliputi sembilan provinsi yang tersisa, yaitu Daqhiliyah, Gharibiyah, Marsa Matrouh, Sinai Utara, Sinai Selatan, Qalyubiah, New Valley, Minya dan Qena.
Kemenangan FJP yang tak lain adalah Ikhwanul Muslimin di tahap pertama dan kedua telah menimbulkan keprihatinan di Barat tentang masa depan hubungan Kairo dengan Washington serta masa depan perdamaian dengan Israel. Keprihatinan itu diperkuat karena partai Salafi An-Nur berada di posisi kedua dalam pemilihan sejauh ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pemilu putaran pertama FJP meraih 36,6 persen suara. Disusul Partai An-Nur di urutan kedua dengan 24,4 persen suara. Pada pemilu parlemen tahap kedua, FJP memimpin dengan perolehan suara sebanyak 4.058.498. Diikuti di tempat kedua oleh Partai An-Nur dengan jumlah suara 3.216.430. Sementara di kalangan partai sekuler, yang berhasil mendulang suara lebih dari satu juta hanya Partai Wafd dengan 1.077.244 suara.
Pernyataan mengejutkan datang dari pentolan partai berkubu sosialis yang tak laku, Abdul Rahman Khair. Khair memprediksi kemungkinan terjadinya kudeta militer jika partai Islam itu nanti membentuk pemerintah. Selain itu, menurut Khair, kemenangan partai Islam juga tidak disukai negara-negara Barat dan kaum sekularis yang didukung Amerika dan kepentingan Zionis-Israel. [IK/Jzr/bsb]
0 comments:
Post a Comment