Tidak salah jika rumah tangga diibaratkan sebagai bahtera. Kadang ada riak-riak kecil, kadang pula ada masalah besar sebagai ombaknya. Seperti yang dialami oleh seorang muslimah berusia 35 tahun asal Kuwait ini. Ia pun kemudian berkonsultasi ke onislam.net untuk mendapatkan solusi, baru-baru ini.
Berikut ini masalah yang dihadapinya berikut jawaban yang diberikan oleh ustadz Abdullah Abdur Rahman, konsultan keluarga muslim di onislam.net.
“Assalamu’alaikum warahmatullah. Suami saya memiliki empat istri. Saya adalah istri keempat dan yang termuda. Ketika suami saya dan saya pengantin baru, kehidupan seksual kami sangat memuaskan. Sekarang, saat ia hampir berusia 50 tahun, dia tidak lagi berhubungan seks dengan saya sesering dulu. Dia mengatakan ia tidak memiliki energi sebanyak dulu, dan ia harus menyimpan energi untuk istri-istri yang lain juga.
Ada kalanya dorongan seksual saya sangat kuat, tapi dia tidak mood, atau dia terlalu lelah untuk berhubungan seks, sehingga saya mencoba membujuk dia untuk memuaskan saya meski hanya dengan tangan, tapi dia menolak. Sebaliknya, ia memberitahu saya bahwa saya harus bisa mengendalikan dorongan saya, jika tidak aku harus meninggalkan dia dan menikah dengan pria yang lebih muda yang bisa memuaskan saya.
Ini semua membuat saya sangat frustasi dan pada banyak kesempatan, saya akhirnya melakukan masturbasi. Saya merasa sangat bersalah sesudahnya. Apa yang harus saya lakukan?”
Jawaban ustadz Abdullah Abdur Rahman:
“Semoga Allah Yang Mahatinggi memuliakan Anda untuk pertanyaan Anda. Tampak jelas bahwa suami Anda tidak memiliki stamina untuk melakukan hubungan intim sesering yang Anda inginkan. Namun, salah satu persyaratan bagi seorang pria untuk bisa menikahi lebih dari satu istri adalah bahwa ia harus mampu menafkahi semua istri dengan cara yang adil. Kami menyadari bahwa perbedaan usia antara Anda dan suami Anda adalah sumber frustrasi yang Anda rasakan. Kami tidak berpikir bahwa Anda harus meninggalkan suami Anda, tapi kami juga tidak percaya masturbasi adalah alternatif untuk Anda.
Tantangan yang sebenarnya kini diserahkan kepada Anda. Apa yang Anda ingin lakukan sekarang? Anda telah menerima untuk menikah dengan pria yang lebih tua dari Anda dan memiliki tiga istri lainnya. Jika Anda ingin tetap menjadi istrinya, maka Anda harus menerima kenyataan bahwa ia tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual Anda. Jika Anda meninggalkan dia, agaknya satu-satunya alasan bagi Anda meninggalkannya adalah karena ia tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan seksual Anda sesering yang Anda inginkan. Apakah itu cukup menjadi alasan bagi Anda untuk meminta perceraian? Apa ada jaminan bahwa pria yang lebih muda lain akan memuaskan Anda?
Kami sangat menyarankan agar Anda bersinergi dengan suami Anda untuk mendapatkan resolusi bersama untuk masalah ini. Salah satu solusi yang mungkin di pihaknya adalah dia mendatangi Anda dalam kondisi yang sangat fresh, kondisi paling energik. Sedangkan diantara solusi untuk Anda adalah Anda berusaha mengontrol dorongan seksual Anda. Misalnya dengan berpuasa. Sekali lagi, kami tidak menyarankan masturbasi.
Dan jangan lupa, banyaklah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga Dia terus memberkati pernikahan Anda dan menganugerahkan solusi kepada Anda terkait masalah ini.” [IK/OnIslam/BersamaDakwah]
Berikut ini masalah yang dihadapinya berikut jawaban yang diberikan oleh ustadz Abdullah Abdur Rahman, konsultan keluarga muslim di onislam.net.
“Assalamu’alaikum warahmatullah. Suami saya memiliki empat istri. Saya adalah istri keempat dan yang termuda. Ketika suami saya dan saya pengantin baru, kehidupan seksual kami sangat memuaskan. Sekarang, saat ia hampir berusia 50 tahun, dia tidak lagi berhubungan seks dengan saya sesering dulu. Dia mengatakan ia tidak memiliki energi sebanyak dulu, dan ia harus menyimpan energi untuk istri-istri yang lain juga.
Ada kalanya dorongan seksual saya sangat kuat, tapi dia tidak mood, atau dia terlalu lelah untuk berhubungan seks, sehingga saya mencoba membujuk dia untuk memuaskan saya meski hanya dengan tangan, tapi dia menolak. Sebaliknya, ia memberitahu saya bahwa saya harus bisa mengendalikan dorongan saya, jika tidak aku harus meninggalkan dia dan menikah dengan pria yang lebih muda yang bisa memuaskan saya.
Ini semua membuat saya sangat frustasi dan pada banyak kesempatan, saya akhirnya melakukan masturbasi. Saya merasa sangat bersalah sesudahnya. Apa yang harus saya lakukan?”
Jawaban ustadz Abdullah Abdur Rahman:
“Semoga Allah Yang Mahatinggi memuliakan Anda untuk pertanyaan Anda. Tampak jelas bahwa suami Anda tidak memiliki stamina untuk melakukan hubungan intim sesering yang Anda inginkan. Namun, salah satu persyaratan bagi seorang pria untuk bisa menikahi lebih dari satu istri adalah bahwa ia harus mampu menafkahi semua istri dengan cara yang adil. Kami menyadari bahwa perbedaan usia antara Anda dan suami Anda adalah sumber frustrasi yang Anda rasakan. Kami tidak berpikir bahwa Anda harus meninggalkan suami Anda, tapi kami juga tidak percaya masturbasi adalah alternatif untuk Anda.
Tantangan yang sebenarnya kini diserahkan kepada Anda. Apa yang Anda ingin lakukan sekarang? Anda telah menerima untuk menikah dengan pria yang lebih tua dari Anda dan memiliki tiga istri lainnya. Jika Anda ingin tetap menjadi istrinya, maka Anda harus menerima kenyataan bahwa ia tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual Anda. Jika Anda meninggalkan dia, agaknya satu-satunya alasan bagi Anda meninggalkannya adalah karena ia tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan seksual Anda sesering yang Anda inginkan. Apakah itu cukup menjadi alasan bagi Anda untuk meminta perceraian? Apa ada jaminan bahwa pria yang lebih muda lain akan memuaskan Anda?
Kami sangat menyarankan agar Anda bersinergi dengan suami Anda untuk mendapatkan resolusi bersama untuk masalah ini. Salah satu solusi yang mungkin di pihaknya adalah dia mendatangi Anda dalam kondisi yang sangat fresh, kondisi paling energik. Sedangkan diantara solusi untuk Anda adalah Anda berusaha mengontrol dorongan seksual Anda. Misalnya dengan berpuasa. Sekali lagi, kami tidak menyarankan masturbasi.
Dan jangan lupa, banyaklah berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semoga Dia terus memberkati pernikahan Anda dan menganugerahkan solusi kepada Anda terkait masalah ini.” [IK/OnIslam/BersamaDakwah]
0 comments:
Post a Comment