Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengatahuan dan Kebudayaan atau ISESCO (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization) memprotes tindakan Israel menyebarkan foto Al Aqsha tanpa kubah emas, baru-baru ini. Dalam pernyataannya, Selasa (10/1), ISESCO menegaskan penolakan terhadap aksi arogan Zionis itu.
Menurut ISESCO, penyebaran foto itu menggambarkan niat sesungguhnya Zionis Israel untuk mendirikan apa yang mereka klaim dengan “bukit tempat ibadah” sebagai langkah yahudisasi menuju pendirian kuil "Haikal Sulaiman." Foto itu juga menjadi bukti keinginan Zionis untuk menghancurkan Al Aqsha.
Kompleks masjid Al Aqsha merupakan keseluruhan tanah luas yang di atasnya berdiri Masjid Al Aqsha (berkubah biru) dan Masjid Qubatu As Shakhra (berkubah emas). Masjid Al Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam, dan menjadi masjid ketiga yang dianjurkan Nabi untuk diziarahi, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Sedangkan Qubatu As Shakhra adalah masjid yang dibangun pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan, tahun 685 M. Qubatu As Shakhra juga berada di atas tanah kompleks masjid Al Aqsha. Sebagian sejarawan menyatakan, pembangunan Masjid Kubah Emas itu untuk menyaingi kemegahan bangunan-bangunan keagamaan lain di wilayah Yerusalem, seperti Gereja Holy Sepulchre, dan mencegah agar kaum muslimin tidak terpesona dengan kemegahan agama lain. Kubahnya memang benar-benar dilapisi emas hasil leburan 10.000 dinar emas.
Penyebaran foto Al Aqsha tanpa kubah emas dinilai tidak bisa ditafsirkan lain kecuali keinginan negara Zionis itu untuk mencaplok Al Aqsha dan mengaburkan umat Islam dari tanah dan masjid miliknya.
Dalam pernyataannya, ISESCO juga menyerukan masyarakat internasional dan lembaga-lembaga terkait untuk melindungi hak-hak historis tetap bagi Arab dan kaum muslimin dan Kristen di kota suci Al Quds. [AM/IP/bsb]
Menurut ISESCO, penyebaran foto itu menggambarkan niat sesungguhnya Zionis Israel untuk mendirikan apa yang mereka klaim dengan “bukit tempat ibadah” sebagai langkah yahudisasi menuju pendirian kuil "Haikal Sulaiman." Foto itu juga menjadi bukti keinginan Zionis untuk menghancurkan Al Aqsha.
Kompleks masjid Al Aqsha merupakan keseluruhan tanah luas yang di atasnya berdiri Masjid Al Aqsha (berkubah biru) dan Masjid Qubatu As Shakhra (berkubah emas). Masjid Al Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam, dan menjadi masjid ketiga yang dianjurkan Nabi untuk diziarahi, setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Sedangkan Qubatu As Shakhra adalah masjid yang dibangun pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan, tahun 685 M. Qubatu As Shakhra juga berada di atas tanah kompleks masjid Al Aqsha. Sebagian sejarawan menyatakan, pembangunan Masjid Kubah Emas itu untuk menyaingi kemegahan bangunan-bangunan keagamaan lain di wilayah Yerusalem, seperti Gereja Holy Sepulchre, dan mencegah agar kaum muslimin tidak terpesona dengan kemegahan agama lain. Kubahnya memang benar-benar dilapisi emas hasil leburan 10.000 dinar emas.
Inilah kompleks Masjid Al Aqsha. Baik Masjid Al Aqsha (kubah biru) maupun Qubatu As Shakhra (kubah emas), keduanya adalah milik umat Islam dan berdiri di atas tanah Al Aqsha |
Penyebaran foto Al Aqsha tanpa kubah emas dinilai tidak bisa ditafsirkan lain kecuali keinginan negara Zionis itu untuk mencaplok Al Aqsha dan mengaburkan umat Islam dari tanah dan masjid miliknya.
Dalam pernyataannya, ISESCO juga menyerukan masyarakat internasional dan lembaga-lembaga terkait untuk melindungi hak-hak historis tetap bagi Arab dan kaum muslimin dan Kristen di kota suci Al Quds. [AM/IP/bsb]
0 comments:
Post a Comment